Blog UjI Coba

Continue Reading...

Uji Coba

vcvcvcv
Continue Reading...

Pantaskah Berpacaran dengan Mantan Kekasih Sahabat?

Jakarta - Kencan dengan mantan kekasih sahabat memang bisa menjadi persoalan yang rumit. Di satu sisi Anda menghormati teman Anda, di sisi lain Anda juga memiliki perasaan lebih terhadap mantan kekasihnya tersebut.

Kabar baiknya, Anda masih bisa berjalan beriringan jika sahabat Anda berbesar hati menerima kondisi ini. Namun, kabar buruknya, sang sahabat bisa marah dan tidak ingin berteman lagi dengan Anda. Parahnya, jika Anda berada dalam satu gang, Anda pun bisa ikut dijauhkan oleh teman-teman lainnya.

Jadi sebetulnya pantaskah wanita pacaran dengan mantan kekasih sahabatnya? Natasha Burton, seorang ahli percintaan memaparkan, berkencan dengan mantan kekasih sahabat mungkin kedengarannya menyenangkan, namun tidak sebahagia apa yang dipikirkan.

"Aku memberi peringatan kepada wanita untuk menjaga hubungan pertemanan mereka dan mereka harus bertanya pada diri sendiri, apakah pria tersebut pantas diperjuangkan?" ujar Lisa Paz, Ph.D, terapis percintaan dan pernikahan dari Miami.

Namun, jika Anda melihat sahabat Anda dan si dia memang tidak lagi memiliki perasaan atau hubungan mereka sudah baik-baik, Anda boleh saja menjalin asmara dengan mantan kekasih sahabat Anda itu. Syaratnya, Anda harus terbukan dengan keduanya bagaimana hubungan Anda satu sama lain.

Sebelum mengambil keputusan, Anda perlu mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan seputar berkencan dengan mantan kekasih sahabat, seperti dirangkum dari iVillage.

1. Cari Tahu Alasannya Mendekati Anda
Apakah karena memang benar-benar menyukai Anda atau Anda hanyalah sebagai 'alat' untuk balas dendam. Jika tidak lama dari berakhirnya hubungan si dia dengan sahabat Anda, dia langsung mendekati, maka Anda perlu menaruh curiga. Bisa jadi dia tidak serius. Alasannya beragam, mulai dari balas dendam atau Anda hanya jadi pelarian.

2. Jangan Buru-buru Meresmikan Hubungan
Meski terlihat hubungan berjalan mulus, jangan terburu-buru untuk meresmikan hubungan ke tahap pacaran. Anda perlu mengenalnya lebih jauh. Jangan-jangan dia memiliki sifat jelek yang tidak bisa ditolerir dan itu pula yang membuat sahabat Anda mengakhiri hubungannya. Tentu Anda tidak ingin bernasib sama bukan?

3. Memberitahu Pada Teman
Jika hubungan semakin serius dengan si dia, Anda harus memberitahu teman Anda. Bagian ini memang sedikit sulit. Perasaan dilema pasti Anda rasakan. Namun Anda tetap harus jujur, jangan sampai sahabat tahu dari orang lain, yang malah membuat situasi semakin kacau. Beritahu sejujur dan sesederhana mungkin. Katakan, Anda tidak ingin menyakiti perasaannya tapi Anda juga tidak bisa menyembunyikan kedekatan dengan mantannya tersebut.

4. Siapkan Hal Terburuk
Meski Anda sudah berlatih memberitahu dengan cara yang sopan dan halus, namun Anda harus menyiapkan mental untuk menerima kondisi terburuk. Sahabat Anda bisa saja menjadi emosional dan sangat marah. Anda tidak perlu membela diri atau marah balik dengannya, karena sikapnya itu wajar. Walau bagaimanapun mantan kekasihnya pernah menjadi bagian hidupnya. Mungkin dia merasa cemburu atau merasa Anda ikut mengkhianitinya.

5. Tidak Perlu Menceritakan Kemesraan Anda dengannya
Anda juga tidak perlu membagi kisah romantis Anda kepada sahabat. Walau sahabat Anda menerima keadaan tersebut, Anda harus menghormatinya. Meski ia terlihat senang, Anda tidak tahu isi hatinya. Bisa saja dia merasa sedih dan cemburu dengan kebahagiaan Anda. Jadi, simpan semua cerita kemesraan Anda.

6. Berusaha untuk Menerima Hubungan Masa Lalunya
Setiap wanita pasti memiliki perasaan cemburu dengan mantan kekasih pacarnya. Namun Anda harus meminimalisir perasaan tersebut, karena mantannya adalah sahabat Anda sendiri. Agar terhindar dari cemburu buta, sebaiknya Anda tidak perlu mencari tahu bagaimana keromantisan hubungan mereka dulu.
Continue Reading...

Bahasa Tubuh Yang Menunjukkan Pria Sedang Berbohong

Bahasa Tubuh Yang Menunjukkan Pria Sedang Berbohong - Meski memiliki keahlian untuk 'bersilat lidah', namun terkadang bahasa tubuh kerap kali menunjukkan kebenaran. Jadi, ketika Anda sudah mulai curiga kekasih berbohong, Anda bisa melihat gerak-geriknya.

Saat seorang pria mencoba berbohong, sebenarnya ia tidak bisa mengendalikan dirinya. Sehingga saat sedang berbicara tidak jujur, pria akan mengeluarkan gerakan tubuh yang berbeda.

Mau tahu bahasa tubuh seperti apa yang menunjukkan pria sedang berbohong? Berikut penjelasannya, seperti dilansir Cosmopolitan Internasional.

1. Mengangkat Bahunya
Mengangkat bahu sebagai tanda ketidakpastian. Jika Anda menanyakan sesuatu padanya dan dia mengangkat salah satu atau kedua bahunya, maka kemungkinan penjelasannya tidak sama dengan fakta yang ada.

2. Penjelasannya Berbeda dengan Bahasa Tubuhnya
Ketika Anda menanyakan sesuatu padanya, namun ia terlihat grogi, kemungkinan ia sedang berbohong. Sikap groginya bisa dilihat dari salah dalam bahasa tubuh. Misalnya, ketika dia menjawab 'iya', tapi dia malah menggelengkan kepala. Penjelasan dan bahasa tubuh yang tidak sinkron itu bisa jadi tanda dia menutupi kebenaran.

3. Memegang Wajah atau Menaruh Gelas di Depan Bibirnya
Jika ia terus memegang wajahnya atau memegang gelas di depan bibirnya dalam waktu yang lama, Anda perlu memperhatikan tingkah dan gaya bicaranya. Jika dia juga terlihat grogi dan penjelasannya tidak masuk akal, maka kemungkinan besar dia sedang berbohong. Mencoba menutupi wajah dan mulutnya merupakan tanda bahwa dia tidak ingin Anda mengetahui lebih jauh sesuatu yang dirahasiakannya.
Continue Reading...